Rabu, 25 November 2009

Rahasia Fokus

Begitu banyak, para ahli yang menyuruh kita supaya fokus. Fokus ada kunci sukses. Hanya dengan fokus, Anda akan mendapatkan hasil yang prima. Masalahnya, bagaimana caranya supaya kita fokus? Dalam berbagai kesempatan, saya sering mengatakan, yang dimaksud fokus ialah mengerjakan satu hal, dalam satu waktu, dan satu pikiran. Memilih satu hal adalah mudah. Begitu juga memilih satu waktu adalah mudah. Yang seing menjadi hambatan ini menentukan satu pikiran. Inilah penghambat utama kita tidak fokus. Kabar buruknya, justru ini yang sering tidak disadari. Lalu apa kabar baiknya?

Kabar baiknya Anda sudah membaca artikel ini. Artinya, jika selama ini Anda tidak fokus, mungkin penyebabnya Anda tidak bisa memusatkan pikiran pada satu pekerjaan. Hal ini bisa terlihat saat Anda mengerjakan satu tindakan dalam satu waktu, tetapi hasilnya tidak sesuai dengan apa yang Anda harapkan (atau yang diharapkan oleh bos Anda). Hal ini terjadi, karena pikiran tidak fokus. Mirip dengan komputer, saat Anda membuka program bersamaan, maka RAM komputer Anda akan terbagi untuk menjalankan berbagai program, sehingga kinerja program Anda menjadi lambat, bahkan bisa nge-hang.

Cara mengatasinya ialah kita harus bersedia secara sukarela untuk menutup program-program lainnya. Begitu juga dengan pekerjaan kita, kita harus secara sukarela menghapus pikiran-pikiran tentang pekerjaan yang tidak sedang Anda kerja. Hapuslah semua rencana, ide, gagasan, dan pertanyaan tentang pekerjaan lainnya. Setelah menghampusnya, Anda baru bisa fokus pada pekerjaan utama Anda saat ini. Lalu bagaimana cara menghapusnya?

Salah satu cara sederhana yang bisa Anda lakukan ialah dengan memindahkan apa yang ada dalam pikiran Anda ke dalam kertas atau komputer.

1. Langkah pertama, identifikasikan pekerjaan apa saja yang harus Anda kerja. Tuliskan ke dalam sebuah kertas atau di dalam komputer.
2. Langkah kedua, pilihlah pekerjaan yang “harus” dikerjakan sekarang. Kemudian tuliskan dalam sebuah dafar yang saya sebuat “Fokus Today”.
3. Langkah ketiga, coret atau hapus pekerjaan lain yang tidak perlu dikerjakan. Semuanya harus! Betul, cobalah berpikir keras, adakah yang tidak diperlukan.
4. Langkah keempat, berikan skala prioritas pekerjaan yang Anda pertahankan. Ingat, bahwa ini adalah daftar pekerjaan yang tidak harus dilakukan sekarang.
5. Langkah kelima, buatlah catatan seperlunya tentang pekerjaan-pekerjaan yang tidak harus dilakukan sekarang. Inilah proses memindahkan apa yang ada di dalam kepala Anda ke dalam kertas.
6. Langkah keenam, simpan catatan ini ke dalam kelompok “Next Action”, baik dalam folder/map fisik maupun dalam folder komputer.
7. Langkah ketujuh, mintalah pikiran Anda, secara sadar untuk melupakan dulu daftar pekerjaan next action.
8. Langkah kedelapan, sekarang fokuslah pada pekerjaan yang harus dilakukan sekarang.

Selamat bekerja dengan fokus. Terapkan langkah-langkah sederhana ini, dan lihatlah hasilnya dalam beberapa pekan ke depan. Saya tunggu pengalaman Anda.

Bagaimana Cara Fokus?

Saya yakin, banyak orang yang sudah sadar dengan pentingnya fokus dalam hidup, bekerja, dan bisnis. Namun ternyata, dalam pelaksanaanya masih banyak yang bingung atau belum bisa untuk fokus dalam suatu hal. Penyebabnya ialah banyak artikel yang menyarankan kita fokus, tetapi tidak memberitahu bagaimana caranya fokus.

Sekarang, saya akan jelaskan langkah demi langkah untuk mencapai kondisi fokus baik dalam kehidupan, bisnis, maupun dalam bekerja. Yang perlu kita perhatikan fokus ada pekerjaan mental dan akan mempengaruhi mental Anda juga. Saat kita tidak fokus, pikiran kita akan “kesana ke mari” sehingga tidak memiliki kekuatan untuk menghasilkan sesuatu.

Langkah pertama ialah identifikasikan hal-hal apa saja yang rasanya harus dilakukan. Tuliskan saja apa-apa yang Anda rasakan harus dilakukan. Fokus dulu ke perasaan Anda. Karena perasaanlah yang merasa terbebani. Tuliskan saja.

Langkah kedua ialah sama halnya dengan langkah pertama, tetapi Anda mulai menggunakan pikiran dan arsip. Jadi tidak hanya mengandalkan perasaan saja. Sekarang tanyakan, apa saja yang harus saya lakukan. Periksa arsip Anda, memo, email, surat, atau catatan ide ada termasuk apa yang Anda ingat.

Lakukan langkah pertama dan kedua ini sampai habis. Semua hal yang harus dilakukan sudah pindah ke dalam kertas. Kedua langkah ini akan mengurangi beban pikiran Anda, sebab semuanya sudah pindah ke dalam kertas.

Langkah ketiga adalah mengambil keputusan. Bacalah semua hal yang harus Anda lakukan tadi. Putuskan:

* Mana yang harus Anda lakukan sekarang juga. Biasanya pekerjaan yang sebentar yaitu kurang dari dua menit.
* Mana pekerjaan yang harus dilakukan segera. Penting tapi waktunya cukup lama.
* Mana pekerjaan yang ditunda atau dijadwalkan.
* Mana pekerjaan yang bisa Anda hapus atau dibatalkan. Usahakan Anda membatalkan pekerjaan sebanyak mungkin.
* Tandai juga hal-hal yang ternyata bukan pekerjaan atau tugas. Biasanya hanya sebagai referensi.

Saat memeriksa dan mengambil keputusan, selalu bertanya, apakah pekerjaan ini memberikan dampak yang besar bagi saya? Mana yang paling memberikan manfaat? Apa jadinya jika pekerjaan ini dibatalkan? Kapan waktu yang tepat mengerjakannya.

Jangan khawatir jika Anda bingung dalam mengambil keputusan. Saat bingung, berhentilah dulu. Kemudian tenangkan diri Anda, bisa dengan shalat dulu, membaca al Quran, dzikir, bermain dengan keluarga, dan hal-hal lain yang membuat Anda rileks. Biarkan pikiran bawah sadar Anda yang bekerja. Setelah itu coba lihat lagi daftar pekerjaan Anda. Analisa kembali sampai Anda mampu memutuskan.

Mungkin masih bingung. Jika bingung, gunakan feeling. Jika Anda sudah memiliki visi dan visi itu menjadi bagian hidup Anda, maka feeling Anda akan mengarahkan hidup Anda ke arah yang sesuai dengan visi Anda. Jika ragu terhadap suatu pekerjaan, masukan saja ke dalam kategori “ditunda”.

Pisah-pisahkan pekerjaan yang harus dilakukan sekarang, segera, terjadwal, ditunda. Fokuslah pada pekerjaan sekarang. Ambil tindakan cepat untuk menyelesaikannya. Lupakan pekerjaan lain. Anda tidak perlu khawatir dengan pekerjaan lain sebab sudah Anda simpan pada sebuah sistem “di luar” kepala Anda.

Review kembali daftar ini setidaknya seminggu sekali karena pasti banyak mengalami perubahan. Ambil lagi keputusan, mana yang akan menjadi fokus. Lakukan terus menerus.

Fokus Pada Kekuatan Anda



Sebuah kesalahan fatal yang sering dilakukan oleh banyak orang ialah ingin memperbaiki semua kekurangan dan kelemahan dirinya. Bukannya tidak boleh memperbaiki diri, ini tetap harus dilakukan, tetapi dengan proporsi yang tepat. Anda akan benyak menghabiskan waktu jika mencoba memperbaiki semua kekurangan dan kelemahan Anda.

Semua orang punya kekurangan dan kelemahan. Anda dan juga saya, kita tidak sendiri. Bahkan orang sukses pun punya segudang kelemahan dan kekurangan. Mereka bukan tanpa kekurangan dan kelemahan, mereka bisa sukses karena mereka fokus pada kekuatan mereka bukan memperbaiki semua kekurangan atau kelemahan.

Kalau pun Anda mau memperbaiki diri, pilihlah hal-hal yang paling penting bagi Anda. Anda tidak bisa memperbaiki semuanya sebab akan menghabiskan waktu hidup Anda. Semua orang diberikan kelebihan dan kekurangan. Optimalkan kelebihan Anda dan Anda akan segera memperoleh hasil yang gemilang.

Bagaimana caranya?

1. Identifikasikan kekuatan Anda. Apa yang Anda lakukan dengan baik, berprestasi, dan paling menghasilkan?
2. Bagaimana cara menggunakan kekuatan Anda untuk mencapai tujuan Anda.
3. Pelajari lebih lengkap tentang cara mencapai tujuan Anda. Identifikasikan aset dan keterampilan yang diperlukan.
4. Anda akan menemukan (mungkin) beberapa keterampilan yang Anda perlukan tapi Anda tidak bisa. Mungkin ini kekurangan Anda.

Kalau Anda mau memperbaiki kekurangan, maka fokuslah untuk memperbaiki kekurangan ini. Ini adalah kekurangan yang perlu Anda perbaiki, jadi tidak perlu semua kekurangan Anda perbaiki. Hanya yang diperlukan saja. Dengan demikian, Anda tidak akan menghabiskan waktu untuk hal yang tidak penting.

Namun selain kita memperbaiki kekurangan, sebenarnya ada hal lain yang bisa Anda lakukan, yaitu menutupi kekurangan. Apa bedanya? Menutupi kekurangan tidak selalu oleh Anda sendiri. Anda bisa menutupi kekurangan dengan cara bekerja sama, delegasi, atau outsourcing.

Sementara, Anda bisa fokus pada kekuatan Anda. Gunakan kekuatan Anda seoptimal mungkin sehingga hasilnya akan luar biasa atau Anda menjadi pribadi yang luar biasa. Dengan pola pikir seperti ini, waktu Anda tidak akan terbuang percuma, Anda akan fokus pada hal-hal penting. Pencapaian dan keberhasilan akan segera diraih.